LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI 2
PENGINDRAAN DAN INFORMASI
(DISPLAY)
Disusun
oleh :
Nama / NPM :
1.
Ardan Afrianto / 30408140
2. Dewi
Handayani / 39410997
3. Gangsar Novianto / 32410950
4. Jaenudin / 33410698
5. Kriswanto A,P / 38410893
Kelompok :
VII (Tujuh)
Hari / Tanggal :
Selasa / 20
Maret 2012
Shift :
II (Dua)
Asisten Pembimbing : Ganjar Artha K.
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2012
Ardan Afrianto (30408140), Dewi Handayani (39410977), Gangsar Novianto (32410950), Jaenudin (33410698), Kriswanto Albred. P (38410893).
PENGINDERAAN DAN INFORMASI
Laporan Akhir, Laboratorium Menengah
Teknik Industri, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Gunadarma, 2012
Kata Kunci
: Panca indera, informasi, alat peraga, display
acrilic.
Manusia
dalam melakukan aktivitas ataupun bekerja selalu berinteraksi dengan sesama maupun lingkungan sekitarnya.
Interaksi yang dilakukan berguna memberikan informasi yang digunakan manusia
dalam menyelasaikan pekerjaannya, untuk mempermudah manusia dalam memahami informasi
tersebut dibutuhkan suatu alat peraga yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang ada agar
pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih mudah. Salah satunya dengan menggunakan display. Tipe display berdasarkan tujuannya adalah display untuk tujuan khusus yaitu memberikan informasi akan keselamatan kerja yakni dengan menunjukan
bahwa ruangan tersebut memiliki iklim panas. Perancangan arcilik
yang bertuliskan iklim panas di upayakan agar dapat memberikan informasi
yang dimengerti dan dipahami oleh manusia sebagai penerima informasi.
Jarak visual merupakan jarak pandang yang dapat dicapai oleh pengguna display. Jarak visual yang digunakan ± 10 meter
dengan panjang ukuran 15x72 cm. tipe display yang digunakan berdasarkan
tujuannya termasuk display khusus dan
berdaasarkan tipe lingkungannya termasuk tipe display statis dengan menggunakan visual display serta prinsip yang
digunakan dalam pembuatan acrylic adalah proximity
dan similarity.
Daftar Pustaka ( 1979-2003)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Manusia dalam melakukan aktivitas ataupun bekerja selalu
berinteraksi dengan sesama maupun
lingkungan sekitarnya. Interaksi yang dilakukan berguna memberikan informasi
yang digunakan manusia dalam menyelasaikan pekerjaannya. Interaksi yang dilakukan sesama manusia mungkin
lebih mudah dilakukan dan dipahami karena adanya keterkaitan satu sama lainnya,
hal ini berbeda dengan interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya.
Lingkungan
sekitar kadang kala tidak bisa memberikan informasi secara menyeluruh
dikarenakan adanya keterbatasan manusia dalam memahaminya. Maka untuk mempermudah manusia dalam memahami informasi tersebut dibutuhkan suatu
alat peraga yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang ada agar
pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih mudah. Salah satunya dengan menggunakan display.
Display itu sendiri adalah bagian dari lingkungan yang perlu
memberikan informasi kepada pekerja agar tugas-tugasnya lancar. Display yang baik adalah display yang dapat dipahami dan
dimengerti manusia sebagai penerima informasi melalui panca indera, agar panca
indera tidak lelah, nyaman, dan aman. Pengaplikasian display kali ini membuat sebuah papan pemberitahuan yang terbuat
dari acrilic, display ini dirancang berisi tentang informasi mengenai suatu hal
bisa berupa pemberitahuan akan tempat, maupun keadaan dari suatu ruangan.
Perancangan acrilic yang bertuliskan
iklim panas di upayakan agar dapat memberikan informasi yang dimengerti dan
dipahami oleh manusia sebagai penerima informasi.
1.2 Perumusan
Masalah
Permasalahan
yang muncul dari latar belakang dapat dirumuskan pada perumusan masalah.
Perumusan masalah pada modul display ini adalah bagaimana merancang sebuah acrilic iklim panas menjadi display
yang baik dan apakah display tersebut
dapat menyampaikan informasi dengan baik.
1.3 Pembatasan
Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam laporan akhir praktikum
tentang display lebih jelas dengan
adanya batasan-batasan masalah. Adapun batasan-batasan masalahnya sebagai
berikut:
1.
Produk yang dirancang hanya berupa display yang terbuat dari acrilic.
2.
Perancangan acrilic hanya bertemakan
petunjuk yang berhubungan dengan penerapan ergonomi.
3.
Ukuran
acrilic yang dibuat hanya
berukuran 15 x 72cm.
4.
Perancangan display ini hanya menggunakan software
Autocad,
Photoshop, Paint, dan Ms. Visio.
1.4 Tujuan
Penulisan
Penulisan laporan akhir Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi
2 pada modul diplay memiliki beberapa
tujuan. Tujuannya adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui
tipe-tipe dari display yang
dirancang.
2. Mengetahui prinsip-prinsip yang
digunakan dalam pembuatan display.
3.
Mengetahui jarak pandang, ukuran, dan warna huruf yang
digunakan untuk pembuatan acrilic.
4.
Mengetahui kelebihan dan kekurangan acrilic yang telah dibuat.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat untuk mempermudah pembaca dalam memahami serta
mengambil kesimpulan dari pembahasan dalam modul Display yang terdiri dari 5 (lima) bab. Adapun sistematika
penulisan laporan akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, perumusan masalah dari modul display, tujuan diadakannya praktikum display. Pembatasan masalah
di dalam
praktikum display juga terdapat dalam bab ini meliputi produk, tema acrilic, jarak pandang, dan ukuran acrilic, tujuan
dilakukannya penulisan, dan sistematika penulisan dalam laporan Akhir Perancangan
Sistem Kerja dan Ergonomi 2 ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai ringkasan
teori dan materi-materi yang bersangkutan dari modul display. Terdapat 3 refrensi untuk membuat landasan teori maupun
dari sumber buku ataupun refrensi lainnya
BAB III PENGUMPULAN DATA
Bab ini memaparkan tentang flowchart pengumpulan data saat
praktikum beserta penjelasannya. Terdapat juga peralatan yang digunakan selama
praktikum beserta fungsinya
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
Bab ini berisi mengenai pembahasan dan
analisis. Pembahasan berisi deskripsi dari produk yang dirancang, data display yang digunakan dan proses
perancangan acrilic iklim panas.
Analisis berisi analisis prinsip dan tipe yang digunakan, ukuran dan warna
serta kelebihan serta kekurangan dari perancangan acrilic tersebut.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi mengenai kesimpulan yang didapat
dari perancangan acrilic iklim panas.
Kesimpulan juga berisi saran-saran yang diperlukan pada perancangan produk agar
dalam pembuatannya lancar dan aman.
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Display
Display merupakan
bagian dari lingkungan yang perlu memberi informasi kepada pekerja agar tugas-tugasnya menjadi lancar
(Sutalaksana, 1979). Arti informasi disini cukup luas, menyangkut semua
rangsangan yang diterima oleh indera manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Contoh dari display diantaranya adalah jarum speedometer, keadaan jalan
raya memberikan informasi langsung ke mata, peta yang menggambarkan keadaan
suatu kota. Jalan raya merupakan contoh dari display langsung, karena
kondisi lingkungan jalan bisa langsung diterima oleh pengemudi. Jarum penunjuk speedometer
merupakan contoh display tak langsung karena kecepatan kendaraan
diketahui secara tak langsung melalui jarum speedometer sebagai pemberi
atau perantara informasi (Sutalaksana, 1979).
Display merupakan
suatu informasi kepada operator atau manusia dalambekerja agar terciptanya
suatu lingkungan yang dapat dimana suatu operator memahami suatu informasi dan
dapat menyampaikannya dengan melihat dan dapat pula mempelancar pekerjanya dan
dapat mengetahui dalam informasi tersebut. Sehingga terwujudlah suatu informasi yang berkembang di
perusahaan agar terciptanya suatu peraturan atau informasi dalam bentuk sebuah display
(Bridger,1995).
Display berfungsi sebagai
suatu “sistem komunikasi” yang menghubungkan antara fasilitas kerja maupun mesin
kepada manusia. Hal yang bertindak sebagai mesin dalam hal ini adalah stasiun kerja
dengan perantaranya adalah alat peraga.Manusia disini berfungsi sebagai BII-2 operator
yang dapat diharapkan untuk melakukan suatu kegiatan yang diinginkan
(Nurmianto, 2003).
Menurut Nurmianto (2003), agar display
dapat menyajikan informasi-informasi yang diperlukan manusia dalam melaksanakan
pekerjaannya maka display harus dirancang
dengan baik. Perancangan display yang baik adalah bila display tersebut dapat menyampaikan informasi
selengkap mungkin tanpa menimbulkan banyak kesalahan dari manusia yang
menerimanya.Informasi yang
dibutuhkan sebelum membuat display,
antara lain :
1. Tipe teknologi yang digunakan untuk
menampilkan informasi.
2. Rentang total dari variabel mengenai
informasi yang akan ditampilkan.
3. Ketetapan dan sensitivitas maksimal yang
dibutuhkan dalam pengiriman informasi.
4. Kecepatan total dari variabel yang
dibutuhkan dalam pengiriman informasi.
5. Minimasi kesalahan dalam pembacaan display.
6. Jarak normal dan maksimal antara display dan pengguna display.
7. Lingkungan dimana display tersebut digunakan.
Sedangkan menurut Sutalaksana (1979), Display yang baik harus dapat menyampaikan
pesan tertentu sesuai dengan tulisan atau gambar yang dimaksud dalam display atau sejenis poster. Ciri-ciri display
dan poster yang baik adalah:
1. Dapat
menyampaikan pesan.
2.
Bentuk/gambar menarik dan menggambarkan kejadian.
3.
Menggunakan warna-warna mencolok dan menarik perhatian.
4.
Proporsi gambar dan hururuf memungkinkan untuk dapat dilihat/dibaca.
5.
Menggunakan kalimat-kalimat pendek, lugas, dan jelas.
6.
Menggunakan huruf yang baik sehingga mudah dibaca.
7.
Realistis sesuai dengan permasalahan.
8.
Tidak membosankan.
2.2
Tipe-Tipe Display
Ada beberapa tipe-tipe dari display yang dimana
disesuaikan berdasarkantujuannya. Informasi dalam bentuk display banyak
digunakan. Display terdiri dari dua bagian yang bertujuan untuk
lingkungan dan keselamatan kerja, yaitu:
1. Display Umum
Diantaranya mengenai aturan kepentingan umum, contohnya display
tentangkebersihan dan kesehatan lingkungan, “Jagalah Kebersihan”.
2. Display Khusus
Diantaranya mengenai aturan keselamatan kerja khusus
(misalnya dalamindustri dan pekerjaan konstruksi), contohnya “Awas Tegangan Tinggi”.
Berdasarkan lingkungan display berperan penting
sebagai pemberi informasi karena manusia yang dapat melaksanan suatu perintah
tersebut. Display tersebut terbagi dalam 2 macam dalam hal lingkungan
yaitu:
1. Display Statis
Display yang
memberikan informasi sesuatu yang tidak tergantung terhadapwaktu, contohnya
peta (informasi yang menggambarkan suatu kota).
2. Display Dinamis
Display yang
menggambarkan perubahan menurut waktu dengan variabel,contohnya jarum speedometer
dan mikroskop.
Berdasarkan informasi display ini tak lain yang
dimana seperti manusia.Manusia yang dimana memerlukan suatu informasi. Display
terbagi atas 3 macam dalam hal informasi yaitu:
1. Display Kualitatif
Display yang merupakan
penyederhanaan dari informasi yang semulaberbentuk data numerik, dan untuk
menunjukkan informasi dari kondisi yang berbeda pada suatu sistem, contohnya:
a. Informasi atau tanda On–Off pada generator.
b. DINGIN, NORMAL dan PANAS pada pembacaan temperatur.
2. Display Kuantitatif
Display yang
memperlihatkan informasi numerik, (berupa angka, nilai darisuatu variabel) dan
biasanya disajikan dalam bentuk digital ataupun analog untuk suatu visual display.
Contohnya:
a. Analog Indikator:Posisi jarum penunjuknya searah dengan
besarnya nilai atau sistem yang diwakilinya, analog indikator dapat ditambahkan
dengan menggunakan informasi kualitatif (misal merah berarti berbahaya).
b. Digital Indikator: Cocok untuk keperluan pencatatan dan
dapat menggunakan.
3. Display Representatif
Display biasanya berupa sebuah “Working Model” atau“Mimic
Diagram” dari suatu mesin, salah satu contohnya adalah diagramsinyal lintasan
kereta api.
Berdasarkan panca indera display ini hanya berpacu
dengan organ tubuh.Pentingnya yang dimana tubuh manusia merupakan sarana yang
penting dalam memberikan informasi kepada organ tubuh yang lain. Display terdiri
dari 4 hal panca indera yaitu(Nurmianto, 2003):
3. Visual Display, yaitu display
dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan yaitu mata.
4. Auditori Display, yaitu display dapat didengar dengan menggunakan
inderapendengaran yaitu telinga.
5. Tactual Display, yaitu display
dapat disentuh dengan menggunakan inderaperaba yaitu kulit.
6. Taste Display yaitu display
dapat dirasakan dengan menggunakan indera
pengecap yaitu lidah.
7.
Olfactory Displayyaitu display
dapat dicium dengan menggunakan indera penciuman yaitu hidung.
2.3
Prinsip
MendesainVisual Display
Berdasarkan prinsip
mendesain display ada 4 (empat) prinsip dalam mendesain atau merubah bentuk semula.
Informasi yang menjadi suatu kreativitas dalam suatu bentuk display. Display
dapat didesain dengan ketentuan, antara lain (Bridger, R.S 1995).
1. Proximity
Jarak terhadap susunan display
yang disusun secara bersama-sama dan saling memiliki dapat membuat suatu perkiraan
atau pernyataan.
2. Similarity
Menyatakan bahwa item-item
yang sama akan dikelompokkan bersama-sama (dalam konsep warna, bentuk dan ukuran)
bahwa pada sebuah display tidak boleh menggunakan lebih dari 3 warna.
3. Symetry
Menjelaskan perancangan untuk
memaksimalkan display artinya elemen-elemen dalam perancangan display
akan lebih baik dalam bentuk simetrikal. Antara tulisan dan gambar harus seimbang.
4. Continuity
Menjelaskan system
perceptual mengekstrakan informasi kualitatif menjadi satu kesatuan yang utuh.
2.4
Penggunaan Warna pada Visual Display
Informasi dapat juga diberikan dalam bentuk
kode warna. Indera mata sangat sensitif terhadap warna Biru-Hijau-Kuning,
tetapi sangat tergantung juga pada kondisi terang dan gelap. Visua display sebaiknya tidak
menggunakan lebih dari lima warna. Hal ini berkaitan dengan adanya beberapa
kelompok orang yang memiliki gangguan penglihatan atau mengalami kekurangan dan
keterbatasan penglihatan pada matanya. Arti penggunaan warna pada sebuah display antara lain adalah sebagai
berikut:
1.
Merah menunjukkan larangan.
2.
Biru menunjukkan petunjuk.
3.
Kuning menunjukkan perhatian.
Terdapat beberapa kelebihan
dan kekurangan dalam penggunaan warna pada pembuatan display. Berikut ini kelebihan dan kekurangannya.
1.
Kelebihan dalam penggunaan warna:
a.
Memberitandauntuk
data-data yang spesifik.
b.
Informasi
dapat lebih cepat diterima.
c.
Dapat
terlihat lebih natural.
2.
Kekurangan
dalam penggunaan warna:
a.
Dapat
menyebabkan “fatique”.
b.
Membingungkan
dan mungkin dapat memberikan reaksi yang salah.
c.
Tidak
bermanfaat bagi orang yang buta warna.
(dian.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../MASTER+MODUL+APK2.doc)
2.5
Rumus-rumus Perhitungan dalam Membuat Display
Terdapat beberapa rumus
yang diperlukan untuk menghitung ukuran-ukuran dalam membuat display, dibawah ini adalah rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung ukuran-ukuran
display, yaitu:
1.
Tinggi huruf besar/angka dalam mm (H) =
2.
Tinggi huruf kecil (h) =
3.
Lebar huruf besar =
4.
Lebar huruf kecil (h) =
5.
Tebal huruf besar =
6.
Tebal huruf kecil =
7.
Jarak antara 2 huruf =
8.
Jarak antara dua angka =
9.
Jarakantarahurufdanangka =
10. Jarak
antara 2 kata =
11. Jarak
antara baris antar kalimat =
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
4.1. Pembahasan
Pembahasan untuk
modul penginderaan dan informasi (display)
terdiri dari deskripsi produk, proses
pembuatan display, dan pengolahan
data secara manual dan
pengolahan data dengan menggunakan software.
Deskripsi produk menerangkan produk yang dibuat yakni acrilic yang
bertemakan ergonomi serta menjelaskan keadaan temperature
ruang panas. Proses pembuatan display menerangkan
tentang langkah-langkah pembuatan acrilic
mulai dari awal proses sampai selesai dibuat.
4.1.1 Deskripsi Produk Display
Display yang
akan dibuat adalah acrilic berukuran 15cm x 72cm dengan bertuliskan iklim panas. Tulisan tersebut
menjelaskan bahwa didalam ruangan tersebut
iklim yang ada tidak berada dalam kondisi normal yakni memiliki iklim yang
panas.
Tipe
display berdasarkan tujuannya adalah display untuk tujuan khusus yaitu memberikan informasi akan keselamatan kerja yakni
dengan menunjukan bahwa ruangan tersebut memiliki iklim panas
Menurut
lingkungannya,
tipe display
yang akan di buat tergolong kedalam display statis karena tidak mengalami
perubahan menurut waktu, berdasarkan informasinya, tipe display yang dipilih adalah display
kualitatif karena menunjukan informasi dari kondisi yang berbeda pada suatu
sistem dan tidak berbentuk data numerik, sedangkan berdasarkan penginderaan
merupakan display penglihatan (visual) karena hanya dapat dilihat dan
dibaca.
Jarak
visual merupakan jarak pandang yang
dapat dicapai oleh pengguna display.
Jarak visual yang digunakan ± 10 meter untuk menyesuaikan display yang dibuat agar dapat dilihat pada jarak 10 meter. Display terbuat dari bahan acrilik yang memiliki fungsi sebagai
peringatan akan iklim panas pada suatu ruangan yang dibuat dengan warna yang
mudah dipahami oleh penerima informasi dalam hal ini pekerja fungsi dari
pembuatan display ini juga selain
sebagai pemberitahuan juga sebagai pemberi informasi yang baik
4.1.2 Proses Pembuatan Display
Proses pembuatan
acrilic dimulai dengan menentukan
kata-kata, huruf, angka, dan warna. acrilic
ini diharapkan dapat dilihat oleh manusia pada jarak pandang 10 m dengan asumsi
bahwa jarak ini adalah jarak terjauh acrilic
ini bisa dilihat. Berikut adalah
perhitungan yang dilakukan dalam mendesain tulisan yang ada dalam acrylic iklim panas.
1.
Jarak
pandang 10 meter untuk acrylic iklim
panas
a.
Tinggi huruf / angka dalam (mm) H
b. Lebar huruf besar 
c. Tebal huruf besar 
d. Jarak antara 2 huruf 
e. Jarak antara 2 kata 
Gambar 4.1 Arcrilic Ruang Iklim Panas
Gambar 4.2 arcrilic
iklim panas
Software
yang digunakan dalam pembuat acrilic ini adalah PhotoShop CS3, CorelDRAW
dan
Paint. PhotoShop
dalam pembuatan desain acrilic ini berfungsi untuk mengedit
gambar sedangkan CorelDRAW digunakan
untuk membuat huruf karena pada software
ini dapat menentukan ukuran huruf sesuai yang diinginkan. Berikut adalah contoh
huruf yang ada pada acrilik yang telah dibuat.
Ukuran huruf dan jaraknya berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan
sebelumnya.
4.2. Analisis
Analisis yang
akan dibahas dibagi menjadi 3 analisis. Analisis prinsip tipe dan display, analisis ukuran dan warna serta
analisis kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah analisis dari ketiganya.
4.2.1 Analisis Prinsip dan Tipe Display
Prinsip-prinsip
yang digunakan dalam pembuatan acrilic adalah hanya 2 prinsip yaitu proximity dan similarity. Prinsip proximity
digunakan karena acrylic Jarak
terhadap susunan display yang disusun secara bersama-sama dan saling
memiliki dapat membuat suatu perkiraan atau pernyataan.
Prinsip similarity digunakan karena
pada pembuatan display acrylic ini tidak lebih menggunakan 3 warna. Berdasarkan
informasi, acrilic ini termasuk dalam
tipe display
kualitatif karena display yang merupakan penyederhanaan dari informasi
yang semula berbentuk data numerik, dan untuk menunjukkan informasi dari
kondisi yang berbeda pada suatu system informasi yang didapat pada display ini
adalah bahwa suhu didalam ruangan tersebut panas. Berdasarkan panca indera
termasuk ke dalam display visual karena hanya dapat dilihat oleh panca indera mata.
Bila dilihat berdasarkan lingkungannya, maka display tersebut termasuk display
statis karena tidak terpengaruh oleh waktu. Acrilic
ini menggunakan kalimat maupun kata yang pendek dan menggunakan huruf yang baik
serta memberikan pemberitahuan untuk menunjang pekerjaan yang dilakukan
manusia. Acrilic dengan tulisan ruang
iklim panas akan memudahkan pekerja untuk melakukan kegiatannya agar berjalan
lancar.
4.2.2 Analisis Ukuran dan Warna
Ukuran yang digunakan pada acrilic yang bertemakan ergonomi
didapatkan setelah melakukan perhitungan berdasarkan rumus yang ada. Diketahui jarak pandang 10 meter diketahui tinggi huruf (H)
sebesar 50 mm. Tebal huruf besar adalah 8,33 mm. Sedangkan lebar huruf besar 33,33mm
dan jarak antara 2 huruf sebesar 12,5
mm. Karena dalam desain acrilic
yang dibuat hanya terdapat huruf dan tidak menggunakan angka kemudian hanya
menggunakan huruf besar maka perhitungan
yang diaplikasi terhadap acrilic ini
yaitu tinggi huruf (H), tebal huruf besar, jarak antara 2 huruf, jarak antara 2
kata dan lebar huruf besar.
Acrilic yang dibuat bertiliskan
pemberitahuan akan ruang ikim panas
background tulisan dipilih warna putih yang menandakan suatu imbauan akan
suatu tempat. Kemudian biru digunakan untuk background
dan putih untuk tulisan, gambar pada acrilic
bertujuan untuk memperjelas bahwa ruangan tersebut beriklim panas Secara
keseluruhan, pada acrilic yang ini
tidak mengandung prinsip similarity yang berarti tidak boleh menggunakan
lebih dari tiga warna hal tersebut dilakukan karena acrilic
yang dibuat berusaha untuk memberi informasi kepada pembaca.
4.2.3 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Acrilic yang telah yang dibuat tentunya
memililki kelebihan dan kekurangan seperti dari segi warna dan tulisan. Berikut
kelebihan yang dimiliki display
tersebut
1. Penggunaan
warna sangat baik untuk sebuah papan pemberitahuan.
2. Menggunakan
kata-kata yang mudah dimengerti dan singkat.
3. Informasi
yang disampaikan sangat mudah dipahami.
4. Ukurannya
yang tidak terlalu besar sehingga bisa ditaruh di segala tempat.
5. Proporsi
gambar dan huruf yang memungkinkan untuk dapat dilihat/dibaca.
6. Menggunakan
huruf yang baik sehingga acrilic ini
mudah dibaca.
Selain
kelebihan, acrilic ini juga memiliki
beberapa kekurangan. Berikut kekurangan dari display yang
telah dibuat:
1. Bagi
yang buta huruf dan warna display tersebut
akan sulit dalam memahaminya
2. Menyebabkan
fatique
3. Serta
menimbulkan reaksi bagi yang tidak memahami display
tersebut